Durian dikenal sebagai “Raja Buah” di Asia Tenggara. Namun, untuk mendapatkan pohon durian yang unggul dan produktif, cara pembibitannya sangat menentukan. Dua metode yang paling umum digunakan adalah pembibitan dari biji dan pembibitan dengan sistem okulasi (grafting). Di antara keduanya, sistem okulasi memiliki banyak keunggulan yang membuatnya lebih disukai oleh para petani durian profesional.
1. Lebih Cepat Berbuah
Tanaman durian hasil okulasi dapat mulai berbuah dalam waktu 3–5 tahun, jauh lebih cepat dibandingkan tanaman dari biji yang bisa memakan waktu 7–10 tahun atau lebih.
2. Sifat Buah Konsisten dan Sesuai Indukan
Okulasi memungkinkan pewarisan sifat genetik unggul dari pohon induk, seperti rasa manis, tekstur daging buah, dan ukuran. Sedangkan bibit dari biji sering menghasilkan tanaman dengan sifat acak dan tak terprediksi.
3. Lebih Tahan Penyakit
Dalam okulasi, batang bawah dapat dipilih dari varietas lokal yang kuat dan tahan penyakit. Ini membuat tanaman lebih adaptif terhadap lingkungan dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
4. Tinggi Pohon Lebih Terkontrol
Tanaman hasil okulasi biasanya lebih pendek, memudahkan proses perawatan dan panen. Berbeda dengan tanaman dari biji yang cenderung tumbuh tinggi dan menyulitkan dalam pemanenan.
5. Lebih Efisien untuk Budidaya Skala Besar
Karena waktu panen lebih cepat dan sifat tanaman seragam, sistem okulasi sangat cocok untuk budidaya durian secara komersial.
Kesimpulan
Pembibitan durian dengan sistem okulasi memberikan hasil yang lebih cepat, efisien, dan berkualitas. Bagi petani yang mengutamakan hasil optimal dan konsistensi produksi, metode ini jelas merupakan pilihan terbaik dibandingkan pembibitan dari biji.